Powered By Blogger

Friday, October 23, 2009

Love and Chemistry


Ketika satu elektron di kulit terluar jiwamu ter-eksitasi karena pengaruh Compton
aku yakin, sebagian hatimu pasti akan meluruh memancarkan 18 gelombang elektromagnetik yang akan memper indah wajahmu
Radiasi ini rupanya telah mengimbasku..
Beberapa muatan hatiku raib,, ya.. raib akibat keelektronegatifan kita yang terlampau beda,,
Tempatilah satu orbital saja hai kekasih jiwaku..
Lakukanlah demi wolfgang Pauli
Itu akan membuatku stabil..
Stabil seperti para penghuni gas mulia..

Antara keberadaanmu yang tak tentu saat beresonansi seperti benzena..
disana hati dan mataku terhibridisasi terbalut awan-awan elektron dan terpusat di senyummu..
Ini hebat.. yang kualami hampir mirip dengan transformasi konfigurasi inti pada jiwa-jiwa yang memiliki waktu paruh sangat panjang..
Mungkin ini yang disebut-sebut Zeeman dalam teori mekanika gelombangnya..
Dimana saat ini aku hampa.. tak bermassa, bahkan tak bermuatan seperti gamma..
I am someone who believes the "Hindu dharma" but, as a necessity I had to learn at a university that deviate from the my belief.i alwys even try to respect their different beliefs because I know everybody can not live indifiduallisme, but is some of my beliefs insulted public , but I am increasingly convinced that my belief that the best now because my beliefs have never insulted anyone, we try to respect anyone always nonchalant reply and I will not vote confidence a flock of faithful convictions insulting another.love for friends who are still trying to respect me even though I am different from me.n my message: true intelligence is not how much we have but how we use what we have wrote , thoughts yg guide our intellect is far more important than the quantity of our brain power.

HASIL PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI EKOSISTEM SUNGAI
( Perairan Tawar )

I. Hari / tanggal : minggu / 31 mei 2009.
II. Tujuan : dapat mengetahui secara kontekstual komponen ekologi
dan peran masing – masing komponen di sungai
atau perairan tawar.

III. Dasar teori :
Ekosistem air tawar
”Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar” (Wikipedia : olline )

Begon, ddk.1986 (soetjipta,1993 : 27),menuliskan bahwa “sifat ekosistemadalah universal,baik dalam ekosistem daratan maupun perairan ataupun ekosestem buatan seperti sawah dan kebun.semuanya merupakan interaksi antara konponen –komponen biotic dan abiotik yang mendukungnya keadaan ini mengakibatkan ekosestem dinamis setiap perubahan suatu komponen akan berpengaruh terhqadap komponen lainnya”.

“Hewan-hewan bentos merupakan salah satu kelompok biota yang menghuni dasar danau,kolam,sungai,dan berbagai perairan tawar lainnya.hewan – hewan tersebut sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan baik yang sesil,merayap,maupun yang menggali lubang”.Michael,1984 dalam
( pratiwi,1999 : 134 )



“Keadaan organisme pada suatu habitat berkaitan erat dengan kondisi dan sumber daya lingkungan serta interaksi biologi”.Odum,1993 dalam (Anonimus, 1999 :21 )

“sejumlah penelitian telah menggunakan nilai indeks keanekaragaman komunitas hewan bentos suatu perairan untuk menentukan keadaan tercemar tidaknya perairan itu hewan bentos umumnya terdiri atas mollusca,nematoda,dan ollygochaeta”.Cummins,1975 dalam ( Sangiran,2004 : 83 )

“ekosistem air air tawar memiliki ciri-ciri 1. penetrasi cahaya kurang, 2. salinitas rendah, ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua yaitu :
1. lotik,air yang bergerak/berarus misalnya sungai,air terjun.
2. lentik,(air tenang) misalnya rawa,atau danau”.( Kumar, 1989 : 119 )
“Perairan tawar bersifat penting dan merupakan bahan melimpah di dalam kehidupan sehingga dapat dikatakan bahwa semua makhluk yang hidup bersifat akuatik dalam prakteknya yang dikatakan tentang suatu habitat akuatik ialah habitat dengan air sebagai medium eksternal dan medium internal”.( Anonimus,1993 : 70 )
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme. 2.Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut
.Plankton; terdiri atas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
Nekton;hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
Neuston;organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.(Wolwork : online)
IV. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis : lengkap
2. Ember :1 buah
3. Planktonet : 1 buah
4. Botol : 10 buah
5. Meteran : 1 gulung
6. Busur derajat : 1 buah
7. Plastik : 5 buah
8. Salinometer : 1 buah
9. Stopwatch : 1 buah
10. Microskup : 1 buah
11. Termometer : 1 buah
12. Gelas ukur : 1 buah
13. Sampel air dari masing – masing lokasi pengamatan
V. Cara kerja :
1. Mengukur kecepatan arus, dengan menggunakan Styrofoam dan stopwatch.
2. Mengukur kemiringan permukaan air, dengan menggunakan busur derajat.
3. Mengukur tingkat kejernihan air dengan melihat keruh atau tidaknya perairan tersebut.
4. Mengambil substrat dasar dari perairan tersebut.
5. Mengukur kedalaman air,dengan menggunakan kayu ukur yang kemudian mengukurnya dengan mengunakan meteran.
6. Mengukur salinitas air,dengan menggunakan gelas ukur dan salinometer.
7. Mengukur suhu air, dengan menggunakan thermometer.
8. Mengidentifikasi organisme yang ditemui pada perairan tersebut dimulai dari mengambil sampel air dengan menggunakan planktonet dan botol yang kemudian mengamatinya dengan menggunakan mikroskup.

VI. Data Hasil Pengamatan :
Tabel 1.1
Plot Kecepatan
arus Kemiringan
Permukaan
air Tingkat kejernihan Substrat dasar Kedalaman lebar suhu salinitas
tepi tengah air udara
Plot I
Trimurjo 0 40 keruh lumpur 24 cm 32cm 2,5m 260c 250c 0
Plot II
16 C 0,19 m/s 150 keruh Pasir berbatu 24 cm 30cm 12m 280c 260c 0
Plot III
38 0,29 m/s 100 keruh Pasir berbatu 27cm 60cm 13,5m 280c 250c 0
Plot IV
Griya Kebun 0,25 m/s 70 keruh Pasir berlumpur 48cm 19,5cm 15,7m 290c 260c 0
Plot V
Swadaya 0 0 Sedikit keruh batu 17,5cm 13,5m 290c 260c 0



Tabel 1.2
Plot Penggolongan bentuk kehidupan Nama Hewan Kategori jumlah
Plot I
Trimurjo Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Keong
Aphanizomenon spp
Yrorocentrum micans(B)
Ceratium fusus ( A)
-
Ikan
- Banyak
Sedikit
Sedikit
Sedikit
0
Sedikit
0
Plot II
16 C Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Anabaena SPP
Microcystis SPP
Dinophysis caudata ( B)
-
Ikan,udang
- Sedikit
Sedikit



Sedikit

Plot III
38 Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kerang
Talasiossira mala ( B)
Heterocapsa triquetra( A)

Amoeba,paramaecium
Katak ( ampibi )
Blawak
Kumbang
Kupu-kupu
Sedikit
Sedikit


Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit

Plot IV
Griya Kebun Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Ceratium fisus (A)
Anabaena SPP

-
Ikan,udang
Kupu-kupu,belalang,capung Sedikit
Sedikit


-
Sedikit
Sedikit

Plot V
Swadaya Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Flagillana SPP
Oscillatoria SPP

-
-
Kupu-kupu,capung Sedikit
Sedikit
Sedikit

-
-
Sedikit

Tabel 1.3. Spesifikiasi habitat dan kategori jumlah berdasarkan sampel air yang diambil.
plot Gambar pengamatan Spesifikasi habitat Kategori jumlah
Plot I Trimurjo




1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. peryphyton
5. Nekton Sedikit
Sedikit
sedikit
Plot II
Trimurjo





1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. peryphyton
5. Nekton
6. Nekton Sedikit
Sedikit
Sedikit
sedikit

Plot III
38








1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Plankton
5. Plankton
6. Nekton
7. Neuston
8. Neuston
9. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Plot IV
Griya Kebun







1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Nekton
5. Nekton
6. Neuston
7. Neuston
8. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
sedikit
Plot V
Swadaya





1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Neuston
5. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit



VII. Pembahasan.
Berdasarkan pengamatan dan praktikum yang telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi ekosestem sungai atau perairan tawar,diketahui bahwa komponen – komponen ekosistem sungai terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
komponen abiotik yang berhasil diidentifikasi adalah :
1. Kecepatan arus
2. kemiringan ( topografi )
3. tingkat kejernihan lokasi
4. substrat dasar
5. kedalaman
6. lebar
7. suhu
8. salinitas, dan
9. air.
sedangkan untuk komponen biotik yang berhasil diidentifikasi adalah :
1. bentos
2. periphyton
3. plankton
4. nekton
5. neuston
6. rumput
7. kayu, dan
8. bunga.
Pengaruh Komponen Biotik terhadap Abiotik
• Tumbuhan terhadap Lingkungan
a) Tanah
Pohon-pohon penghijauan akan megubah struktur tanah dan mengurangi erosi.
Daun yang jatuh dari pohonnya akan membusuk sehingga membentuk humus.
b) Udara
Tumbuhan menimbulkan oksigen dari hasil fotosintesis sehingga kondisi udara cukup baik.
• Cacing terhadap Tanah
Cacing dapat meyebabkan struktur tanah menjadi berongga-rongga (gembur) sehingga tanah banyak mengandung oksigen.
• Pengurai terhadap Tanah
Pengurai akan menguraikan zat-zat penyusun tubuh hewan dan tumbuhan menjadi zat yang lebih sederhana dan mengembalikannya ke lingkungan abiotik yaitu tanah.
• Manusia terhadap Lingkungan
a) Tanah
Manusia dapat menanam tumbuhan yang bermanfaat untuk tanah dan menggemburkan tanah dengan mencangkulnya.
b) Air
Prilaku manusia sangat mempengaruhi keadaan air. Misalnya membuang sampah di sungai yang dapat mencemari air.
c) Udara
Manusia dapat mengotori udara dengan asap pabrik dan kendaraan. Juga dapat memelihra kebersihan udara dengan menanam pepohonan yang baik untuk udara karena menghasilkan oksigen.

Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Biotik
• Cahaya Matahari terhadap Mahluk Hidup
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi mahluk hidup di bumi.
Membantu tumbuhan untuk berfotosintesis.
• Air terhadap Mahluk Hidup
Untuk kegiatan mandi dan mencuci bagi manusia, minum bagi hewan dan manusia.
Untuk pertumbuhan tanaman (tanaman yang mendapat cukup air dari tanah akan subur).
• Udara terhadap Mahluk Hidup
Oksigen untuk pernafasan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Karbondioksida untuk fotosintesis tumbuhan.
• Suhu terhadap Mahluk Hidup
Suhu sangat mempengaruhi habitat suatu mahluk hidup

kadar salinitas pada setiap lokasi yang diamati bernilai 0 artinya pada keseluruhan lokasi pengamatan air atau sampel tidak mengandung kadar salinitas hal ini disebabkan oleh karena lokasi yang diamati merupakan perairan tawar jadi wajar apabila tidak menandung kadar salinitas untuk plot I berlokasi di trimurjo kecepatan arus bernilai 0 karena perairan tersebut dibendung sehingga tidak ada arus yang berarti.pada plot V berlokasi di swadaya kecepatan arus dan kemiringan bernilai 0 karena perairan di lokasi tersebut termasuk perairan tenang, pada plot IV dan V juga memiliki suhu air yang relatif tinggi karena pengaruh dari intensitas cahaya yang semakin lama semakin meningkat yang mengakibatkan suhu air juga meningkat.
untuk komponen biotic yang ditemukan pada kelima lokasi pengamatan yang mendominasi adalah komponen biotic dengan spesifikasi habitat periphyton karena pada perairan tawar seperti sungai,rawa,danau,dll periphyton banyak tumbuh dan berkembang di dalamnya hal ini disebabkan karena periphyton tidak hidup di daerah yang mengandung salinitas yang tinggi dan pada umumnya periphyton juga hidup di daerah yang tidak memiliki arus air atau perairan yang tidak berarus karena jika ia hidup di perairan yang arusnya relatif tinggi maka,periphyton tidak akan bertahan lama karena ia ikut terbawa arus sedangkan untuk bentos sejumlah penelitian telah menggunakan nilai indeks keanekaragamannya digunakan untuk menentukan tercemar atau tidaknya suatu perairan.komunitas yang tidak mengalami tekanan lingkungan ( tidak tercemar ),umumnya ditandai dengan nilai indeks keanekaragaman yang tinggi,sebaliknya jika nilai indeks keanekaragamannya rendah menunjukan perairan tersebut tercemar namun,hal itu tidak dapat digunakan untuk danau yang miskin biota.

berdasarkan komponen – komponen biotik yang telah ditemukan dapat dibuat jaring – jaring makanan beserta tingkatan trofik kehidupannya.


(konsumen tersier) (nekton) ikan katak


konsumen sekunder (bentos) kepiting kerang/keong

(Neuston)
kupu-kupu belalang kumbang amoeba, paramaecium


Bunga Rumput Kayu Periphyton


konsumen primer ( plankton )
produsen


demikian jarring-jaring makanan yang terbentuk di dalam ekosistem perairan tawar dalam tingkatan trofinya konsumen sekunder dan konsumen tersier tergolong dalam karnivor,dan konsumen primer adalah herbivore untuk produsen tergolng dalam tumbuhan.
VIII. Kesimpulan.
berdasarkan tujuan diadakannya praktikum ini maka dapat disimpulkan bahwa :
1. komponen ekologi dalam ekosistem perairan tawar meliputi komponen biotik dan abiotik.
2. komponen abiotik berperan dalam penyediaan habitat bagi organisme-organisme yang hidup di sekitarnya dan memberi saham awal dalam pembentukan ekosistem.
3. komponen biotic memberi peran untukmenyediakan keanekaragaman jenis dan proses kehidupan dalam tingkatan trofiknya.

IX.Daftar pustaka.
Anonimus.2009.kategori : Ekosistem sungai.[online]. http://www.wikipedia.com.dikutip tanggal 4 juni 2009.pukul 19.30
Anonimus.2009.kategori : Animal ecology.[online].http://wolwork.com.
dikutip 4 juni 2009. pukul 16.00.
Anonimus.1999.Keanekaragaman hayati.Jakarta : Erlangga
Anonimus.1993.Panduan praktikum ekologi hewan.Depdikbud
Kumar.1989.Modern concepts of ecology.Jakarta : academic perss
Pratiwi.1999.Ekologi hewan.Bandung : PT.allumni
Sangiran.2004.Keanekaragaman ekosistem. Yogyakarta : kanisius
Soetjipta.1993.Ekologi hewan.Jakarta : Depdikbud
Pengertian karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Fungsi karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.

Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari rantai karbon, lokasi gugus karbonil (-C=O), serta stereokimia.
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:
1. Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
2. Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
3. Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
4. Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Aldosa (berupa aldehid)
2. Ketosa (berupa keton)

Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil

Berdasarkan jumlah atom C pada rantai, monosakarida digolongkan menjadi:
1. Triosa (tersusun atas 3 atom C)
2. Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3. Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4. Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5. Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6. Oktosa (tersusun atas 3 atom C)



Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C



Contoh monosakarida

Contoh pertama di atas (sebelah kiri) menunjukkan sebuah monosakarida triosa (memiliki 3 atom C), aldosa (berstruktur aldehid/-COH) sehingga dinamakan gula aldotriosa. Sedangkan contoh kedua (sebelah kanan) menunjukkan sebuah monosakarida heksosa (memiliki 6 atom C), ketosa (berstruktur keton/R-CO-R) sehingga dinamakan gula ketoheksosa.
Berdasarkan stereokimia, monosakarida terbagi menjadi beberapa golongan. Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:
1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan
2. memiliki perbedaan susunan spasial
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
Enantiomer merupakan pasangan dari stereoisomer. Dalam hal ini terdapat aturan yaitu:
1. Diberi awalan D dan L
2. Keduanya merupakan gambar cermin yang tak mungkin saling tumpang tindih

Gambar-gambar berikut memberikan penjelasan mengenai perbedaan susunan spasial dalam enatiomer.



Ilustrasi untuk enantiomer (perhatikan perbedaan susunan spasial yang ada)



Contoh enantiomer dari gula triosa (perhatikan perbedaan susunan spasial yang ada)


Monosakarida-monosakarida penting
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah D-gliseraldehid, D-glukosa, D-fruktosa, D-galaktosa serta D-ribosa.
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.


D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut paling sederhana)

2. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam.



D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

3. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.



D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)
4. D-galaktosa (bagian dari susu)
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.




D-galaktosa (perhatikan bahwa galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)




Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan daerah berarsis lingkaran)

5. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.




D-ribosa (perhatikan gula ini memiliki 5 atom C)

Disakarida-disakarida penting
Beberapa disakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah β-maltosa, β-laktosa serta sukrosa.
1. β-maltosa
Disakarida ini tak ditemukan di alam kecuali pada kecambah padi-padian. Maltosa merupakan gabungan dari 2 molekul glukosa.

β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4. Atom C nomor 1 yang tak berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)

2. β-laktosa
Laktosa sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas glukosa dan galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara langsung, tetapi harus diubah menjadi glukosa.


β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4)

3. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula terbanyak yang bisa didapatkan dari tumbuhan. Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan karena kandungan sukrosa adalah tebu dan bit.

Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan C1-2)
Polisakarida-polisakarida penting
Beberapa polisakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah amilum (pati), glikogen dan selulosa.
1. Amilum
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan. Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4). Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang). Sebagian besar pati merupakan amilopektin.



Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)



Struktur amilopektin (bandingkan dengan amilosa)

2. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.


Struktur glikogen (bandingkan dengan amilum)

3. Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.

Struktur selulosa yang merupakan polimer dari glukosa (bandingkan dengan pati)

Karbohidrat-karbohidrat lain
Beberapa karbohidrat bergabung dengan komponen lain. Sebagai contoh adalah mukopolisakarida, suatu materi tipis, kental, menyerupai jelly dan melapisi sel.

Stuktur dari mukopolisakarida
Contoh yang lain adalah glikoprotein, suatu protein yang mengikat unit karbohidrat dengan ikatan kovalen. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.


Glikoprotein