Powered By Blogger

Friday, November 13, 2009

pada mahluk bersel tunggal dengan species paramecium sp yang masuk dalam protista mirip hewan ( protozoa ), membuat saya ingin melaksanakan sesuatu untuk memastikan apa yang sedang saya fikirkan saat itu !

Saat ini Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan yang berat tentang pendidikan, terutama terkait dengan kualitas, relevansi dan efisiensi pendidikan. Untuk itu perlu diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diharapkan mampu memenuhi tujuan pendidikan nasional serta sesuai dengan kekhasan, kondisi, dan potensi satuan pendidikan.
Silabus SMA, terdapat beberapa kompetensi dasar yang terkait dengan Paramaecium sp, dan praktikum dengan pengamatan Paramaecium sp secara langsung di bawah mikroskop merupakan salah satu cara untuk mencapai kompetensi dasar tersebut. Namunyang menjadi hambatan guru dan siswa adalah ketidakpastian adanya Paramaecium sp pada waktu pengamatan mikroskopis, yang disebabkan tidak ditemukannya spesies ini pada air contoh yang dibawa siswa ke sekolah.

Hal ini memicu ketertarikan saya terhadap mahkluk bersel tunggal dengan spesies paramecium ini. Mampukah species ini hidup dan berkembangbiak dalam medium yang sengaja saya buat untuk mengamatinya. Dan untuk meluruskan niat saya ini saya ingin melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ PERBEDAAN EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN SELEDRI, JERAMI, DAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERKEMBANGBIAKAN PARAMECIUM Sp (SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SMA ). Yang nantinya akan saya kembangkan dalam bentuk penelitian murni, dengan harapan dapat menjadi sumber belajar bagi siswa-siswa SMA, atau mungkin dapat menjadi bahan baru untuk aktifitas praktikum yang mereka laksanakan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.

I. Bibliografi :
Anonimus. 2009. Berbagai Macam Protista. Article Index. Volume : 4. halaman : 1-4

Friday, October 23, 2009

Love and Chemistry


Ketika satu elektron di kulit terluar jiwamu ter-eksitasi karena pengaruh Compton
aku yakin, sebagian hatimu pasti akan meluruh memancarkan 18 gelombang elektromagnetik yang akan memper indah wajahmu
Radiasi ini rupanya telah mengimbasku..
Beberapa muatan hatiku raib,, ya.. raib akibat keelektronegatifan kita yang terlampau beda,,
Tempatilah satu orbital saja hai kekasih jiwaku..
Lakukanlah demi wolfgang Pauli
Itu akan membuatku stabil..
Stabil seperti para penghuni gas mulia..

Antara keberadaanmu yang tak tentu saat beresonansi seperti benzena..
disana hati dan mataku terhibridisasi terbalut awan-awan elektron dan terpusat di senyummu..
Ini hebat.. yang kualami hampir mirip dengan transformasi konfigurasi inti pada jiwa-jiwa yang memiliki waktu paruh sangat panjang..
Mungkin ini yang disebut-sebut Zeeman dalam teori mekanika gelombangnya..
Dimana saat ini aku hampa.. tak bermassa, bahkan tak bermuatan seperti gamma..
I am someone who believes the "Hindu dharma" but, as a necessity I had to learn at a university that deviate from the my belief.i alwys even try to respect their different beliefs because I know everybody can not live indifiduallisme, but is some of my beliefs insulted public , but I am increasingly convinced that my belief that the best now because my beliefs have never insulted anyone, we try to respect anyone always nonchalant reply and I will not vote confidence a flock of faithful convictions insulting another.love for friends who are still trying to respect me even though I am different from me.n my message: true intelligence is not how much we have but how we use what we have wrote , thoughts yg guide our intellect is far more important than the quantity of our brain power.

HASIL PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI EKOSISTEM SUNGAI
( Perairan Tawar )

I. Hari / tanggal : minggu / 31 mei 2009.
II. Tujuan : dapat mengetahui secara kontekstual komponen ekologi
dan peran masing – masing komponen di sungai
atau perairan tawar.

III. Dasar teori :
Ekosistem air tawar
”Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar” (Wikipedia : olline )

Begon, ddk.1986 (soetjipta,1993 : 27),menuliskan bahwa “sifat ekosistemadalah universal,baik dalam ekosistem daratan maupun perairan ataupun ekosestem buatan seperti sawah dan kebun.semuanya merupakan interaksi antara konponen –komponen biotic dan abiotik yang mendukungnya keadaan ini mengakibatkan ekosestem dinamis setiap perubahan suatu komponen akan berpengaruh terhqadap komponen lainnya”.

“Hewan-hewan bentos merupakan salah satu kelompok biota yang menghuni dasar danau,kolam,sungai,dan berbagai perairan tawar lainnya.hewan – hewan tersebut sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan baik yang sesil,merayap,maupun yang menggali lubang”.Michael,1984 dalam
( pratiwi,1999 : 134 )



“Keadaan organisme pada suatu habitat berkaitan erat dengan kondisi dan sumber daya lingkungan serta interaksi biologi”.Odum,1993 dalam (Anonimus, 1999 :21 )

“sejumlah penelitian telah menggunakan nilai indeks keanekaragaman komunitas hewan bentos suatu perairan untuk menentukan keadaan tercemar tidaknya perairan itu hewan bentos umumnya terdiri atas mollusca,nematoda,dan ollygochaeta”.Cummins,1975 dalam ( Sangiran,2004 : 83 )

“ekosistem air air tawar memiliki ciri-ciri 1. penetrasi cahaya kurang, 2. salinitas rendah, ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua yaitu :
1. lotik,air yang bergerak/berarus misalnya sungai,air terjun.
2. lentik,(air tenang) misalnya rawa,atau danau”.( Kumar, 1989 : 119 )
“Perairan tawar bersifat penting dan merupakan bahan melimpah di dalam kehidupan sehingga dapat dikatakan bahwa semua makhluk yang hidup bersifat akuatik dalam prakteknya yang dikatakan tentang suatu habitat akuatik ialah habitat dengan air sebagai medium eksternal dan medium internal”.( Anonimus,1993 : 70 )
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme. 2.Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut
.Plankton; terdiri atas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
Nekton;hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
Neuston;organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.(Wolwork : online)
IV. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis : lengkap
2. Ember :1 buah
3. Planktonet : 1 buah
4. Botol : 10 buah
5. Meteran : 1 gulung
6. Busur derajat : 1 buah
7. Plastik : 5 buah
8. Salinometer : 1 buah
9. Stopwatch : 1 buah
10. Microskup : 1 buah
11. Termometer : 1 buah
12. Gelas ukur : 1 buah
13. Sampel air dari masing – masing lokasi pengamatan
V. Cara kerja :
1. Mengukur kecepatan arus, dengan menggunakan Styrofoam dan stopwatch.
2. Mengukur kemiringan permukaan air, dengan menggunakan busur derajat.
3. Mengukur tingkat kejernihan air dengan melihat keruh atau tidaknya perairan tersebut.
4. Mengambil substrat dasar dari perairan tersebut.
5. Mengukur kedalaman air,dengan menggunakan kayu ukur yang kemudian mengukurnya dengan mengunakan meteran.
6. Mengukur salinitas air,dengan menggunakan gelas ukur dan salinometer.
7. Mengukur suhu air, dengan menggunakan thermometer.
8. Mengidentifikasi organisme yang ditemui pada perairan tersebut dimulai dari mengambil sampel air dengan menggunakan planktonet dan botol yang kemudian mengamatinya dengan menggunakan mikroskup.

VI. Data Hasil Pengamatan :
Tabel 1.1
Plot Kecepatan
arus Kemiringan
Permukaan
air Tingkat kejernihan Substrat dasar Kedalaman lebar suhu salinitas
tepi tengah air udara
Plot I
Trimurjo 0 40 keruh lumpur 24 cm 32cm 2,5m 260c 250c 0
Plot II
16 C 0,19 m/s 150 keruh Pasir berbatu 24 cm 30cm 12m 280c 260c 0
Plot III
38 0,29 m/s 100 keruh Pasir berbatu 27cm 60cm 13,5m 280c 250c 0
Plot IV
Griya Kebun 0,25 m/s 70 keruh Pasir berlumpur 48cm 19,5cm 15,7m 290c 260c 0
Plot V
Swadaya 0 0 Sedikit keruh batu 17,5cm 13,5m 290c 260c 0



Tabel 1.2
Plot Penggolongan bentuk kehidupan Nama Hewan Kategori jumlah
Plot I
Trimurjo Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Keong
Aphanizomenon spp
Yrorocentrum micans(B)
Ceratium fusus ( A)
-
Ikan
- Banyak
Sedikit
Sedikit
Sedikit
0
Sedikit
0
Plot II
16 C Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Anabaena SPP
Microcystis SPP
Dinophysis caudata ( B)
-
Ikan,udang
- Sedikit
Sedikit



Sedikit

Plot III
38 Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kerang
Talasiossira mala ( B)
Heterocapsa triquetra( A)

Amoeba,paramaecium
Katak ( ampibi )
Blawak
Kumbang
Kupu-kupu
Sedikit
Sedikit


Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit

Plot IV
Griya Kebun Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Ceratium fisus (A)
Anabaena SPP

-
Ikan,udang
Kupu-kupu,belalang,capung Sedikit
Sedikit


-
Sedikit
Sedikit

Plot V
Swadaya Bentos
Periphyton


Plankton
Nekton
neuston Kepiting
Flagillana SPP
Oscillatoria SPP

-
-
Kupu-kupu,capung Sedikit
Sedikit
Sedikit

-
-
Sedikit

Tabel 1.3. Spesifikiasi habitat dan kategori jumlah berdasarkan sampel air yang diambil.
plot Gambar pengamatan Spesifikasi habitat Kategori jumlah
Plot I Trimurjo




1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. peryphyton
5. Nekton Sedikit
Sedikit
sedikit
Plot II
Trimurjo





1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. peryphyton
5. Nekton
6. Nekton Sedikit
Sedikit
Sedikit
sedikit

Plot III
38








1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Plankton
5. Plankton
6. Nekton
7. Neuston
8. Neuston
9. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
Plot IV
Griya Kebun







1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Nekton
5. Nekton
6. Neuston
7. Neuston
8. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit
Sedikit
sedikit
Plot V
Swadaya





1. Bentos
2. peryphyton
3. peryphyton
4. Neuston
5. Neuston Sedikit
Sedikit
Sedikit



VII. Pembahasan.
Berdasarkan pengamatan dan praktikum yang telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi ekosestem sungai atau perairan tawar,diketahui bahwa komponen – komponen ekosistem sungai terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
komponen abiotik yang berhasil diidentifikasi adalah :
1. Kecepatan arus
2. kemiringan ( topografi )
3. tingkat kejernihan lokasi
4. substrat dasar
5. kedalaman
6. lebar
7. suhu
8. salinitas, dan
9. air.
sedangkan untuk komponen biotik yang berhasil diidentifikasi adalah :
1. bentos
2. periphyton
3. plankton
4. nekton
5. neuston
6. rumput
7. kayu, dan
8. bunga.
Pengaruh Komponen Biotik terhadap Abiotik
• Tumbuhan terhadap Lingkungan
a) Tanah
Pohon-pohon penghijauan akan megubah struktur tanah dan mengurangi erosi.
Daun yang jatuh dari pohonnya akan membusuk sehingga membentuk humus.
b) Udara
Tumbuhan menimbulkan oksigen dari hasil fotosintesis sehingga kondisi udara cukup baik.
• Cacing terhadap Tanah
Cacing dapat meyebabkan struktur tanah menjadi berongga-rongga (gembur) sehingga tanah banyak mengandung oksigen.
• Pengurai terhadap Tanah
Pengurai akan menguraikan zat-zat penyusun tubuh hewan dan tumbuhan menjadi zat yang lebih sederhana dan mengembalikannya ke lingkungan abiotik yaitu tanah.
• Manusia terhadap Lingkungan
a) Tanah
Manusia dapat menanam tumbuhan yang bermanfaat untuk tanah dan menggemburkan tanah dengan mencangkulnya.
b) Air
Prilaku manusia sangat mempengaruhi keadaan air. Misalnya membuang sampah di sungai yang dapat mencemari air.
c) Udara
Manusia dapat mengotori udara dengan asap pabrik dan kendaraan. Juga dapat memelihra kebersihan udara dengan menanam pepohonan yang baik untuk udara karena menghasilkan oksigen.

Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Biotik
• Cahaya Matahari terhadap Mahluk Hidup
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi mahluk hidup di bumi.
Membantu tumbuhan untuk berfotosintesis.
• Air terhadap Mahluk Hidup
Untuk kegiatan mandi dan mencuci bagi manusia, minum bagi hewan dan manusia.
Untuk pertumbuhan tanaman (tanaman yang mendapat cukup air dari tanah akan subur).
• Udara terhadap Mahluk Hidup
Oksigen untuk pernafasan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Karbondioksida untuk fotosintesis tumbuhan.
• Suhu terhadap Mahluk Hidup
Suhu sangat mempengaruhi habitat suatu mahluk hidup

kadar salinitas pada setiap lokasi yang diamati bernilai 0 artinya pada keseluruhan lokasi pengamatan air atau sampel tidak mengandung kadar salinitas hal ini disebabkan oleh karena lokasi yang diamati merupakan perairan tawar jadi wajar apabila tidak menandung kadar salinitas untuk plot I berlokasi di trimurjo kecepatan arus bernilai 0 karena perairan tersebut dibendung sehingga tidak ada arus yang berarti.pada plot V berlokasi di swadaya kecepatan arus dan kemiringan bernilai 0 karena perairan di lokasi tersebut termasuk perairan tenang, pada plot IV dan V juga memiliki suhu air yang relatif tinggi karena pengaruh dari intensitas cahaya yang semakin lama semakin meningkat yang mengakibatkan suhu air juga meningkat.
untuk komponen biotic yang ditemukan pada kelima lokasi pengamatan yang mendominasi adalah komponen biotic dengan spesifikasi habitat periphyton karena pada perairan tawar seperti sungai,rawa,danau,dll periphyton banyak tumbuh dan berkembang di dalamnya hal ini disebabkan karena periphyton tidak hidup di daerah yang mengandung salinitas yang tinggi dan pada umumnya periphyton juga hidup di daerah yang tidak memiliki arus air atau perairan yang tidak berarus karena jika ia hidup di perairan yang arusnya relatif tinggi maka,periphyton tidak akan bertahan lama karena ia ikut terbawa arus sedangkan untuk bentos sejumlah penelitian telah menggunakan nilai indeks keanekaragamannya digunakan untuk menentukan tercemar atau tidaknya suatu perairan.komunitas yang tidak mengalami tekanan lingkungan ( tidak tercemar ),umumnya ditandai dengan nilai indeks keanekaragaman yang tinggi,sebaliknya jika nilai indeks keanekaragamannya rendah menunjukan perairan tersebut tercemar namun,hal itu tidak dapat digunakan untuk danau yang miskin biota.

berdasarkan komponen – komponen biotik yang telah ditemukan dapat dibuat jaring – jaring makanan beserta tingkatan trofik kehidupannya.


(konsumen tersier) (nekton) ikan katak


konsumen sekunder (bentos) kepiting kerang/keong

(Neuston)
kupu-kupu belalang kumbang amoeba, paramaecium


Bunga Rumput Kayu Periphyton


konsumen primer ( plankton )
produsen


demikian jarring-jaring makanan yang terbentuk di dalam ekosistem perairan tawar dalam tingkatan trofinya konsumen sekunder dan konsumen tersier tergolong dalam karnivor,dan konsumen primer adalah herbivore untuk produsen tergolng dalam tumbuhan.
VIII. Kesimpulan.
berdasarkan tujuan diadakannya praktikum ini maka dapat disimpulkan bahwa :
1. komponen ekologi dalam ekosistem perairan tawar meliputi komponen biotik dan abiotik.
2. komponen abiotik berperan dalam penyediaan habitat bagi organisme-organisme yang hidup di sekitarnya dan memberi saham awal dalam pembentukan ekosistem.
3. komponen biotic memberi peran untukmenyediakan keanekaragaman jenis dan proses kehidupan dalam tingkatan trofiknya.

IX.Daftar pustaka.
Anonimus.2009.kategori : Ekosistem sungai.[online]. http://www.wikipedia.com.dikutip tanggal 4 juni 2009.pukul 19.30
Anonimus.2009.kategori : Animal ecology.[online].http://wolwork.com.
dikutip 4 juni 2009. pukul 16.00.
Anonimus.1999.Keanekaragaman hayati.Jakarta : Erlangga
Anonimus.1993.Panduan praktikum ekologi hewan.Depdikbud
Kumar.1989.Modern concepts of ecology.Jakarta : academic perss
Pratiwi.1999.Ekologi hewan.Bandung : PT.allumni
Sangiran.2004.Keanekaragaman ekosistem. Yogyakarta : kanisius
Soetjipta.1993.Ekologi hewan.Jakarta : Depdikbud
Pengertian karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Fungsi karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.

Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari rantai karbon, lokasi gugus karbonil (-C=O), serta stereokimia.
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:
1. Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
2. Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
3. Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
4. Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Aldosa (berupa aldehid)
2. Ketosa (berupa keton)

Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil

Berdasarkan jumlah atom C pada rantai, monosakarida digolongkan menjadi:
1. Triosa (tersusun atas 3 atom C)
2. Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3. Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4. Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5. Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6. Oktosa (tersusun atas 3 atom C)



Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C



Contoh monosakarida

Contoh pertama di atas (sebelah kiri) menunjukkan sebuah monosakarida triosa (memiliki 3 atom C), aldosa (berstruktur aldehid/-COH) sehingga dinamakan gula aldotriosa. Sedangkan contoh kedua (sebelah kanan) menunjukkan sebuah monosakarida heksosa (memiliki 6 atom C), ketosa (berstruktur keton/R-CO-R) sehingga dinamakan gula ketoheksosa.
Berdasarkan stereokimia, monosakarida terbagi menjadi beberapa golongan. Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:
1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan
2. memiliki perbedaan susunan spasial
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
Enantiomer merupakan pasangan dari stereoisomer. Dalam hal ini terdapat aturan yaitu:
1. Diberi awalan D dan L
2. Keduanya merupakan gambar cermin yang tak mungkin saling tumpang tindih

Gambar-gambar berikut memberikan penjelasan mengenai perbedaan susunan spasial dalam enatiomer.



Ilustrasi untuk enantiomer (perhatikan perbedaan susunan spasial yang ada)



Contoh enantiomer dari gula triosa (perhatikan perbedaan susunan spasial yang ada)


Monosakarida-monosakarida penting
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah D-gliseraldehid, D-glukosa, D-fruktosa, D-galaktosa serta D-ribosa.
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.


D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut paling sederhana)

2. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam.



D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

3. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.



D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)
4. D-galaktosa (bagian dari susu)
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.




D-galaktosa (perhatikan bahwa galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)




Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan daerah berarsis lingkaran)

5. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.




D-ribosa (perhatikan gula ini memiliki 5 atom C)

Disakarida-disakarida penting
Beberapa disakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah β-maltosa, β-laktosa serta sukrosa.
1. β-maltosa
Disakarida ini tak ditemukan di alam kecuali pada kecambah padi-padian. Maltosa merupakan gabungan dari 2 molekul glukosa.

β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4. Atom C nomor 1 yang tak berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)

2. β-laktosa
Laktosa sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas glukosa dan galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara langsung, tetapi harus diubah menjadi glukosa.


β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4)

3. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula terbanyak yang bisa didapatkan dari tumbuhan. Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan karena kandungan sukrosa adalah tebu dan bit.

Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan C1-2)
Polisakarida-polisakarida penting
Beberapa polisakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah amilum (pati), glikogen dan selulosa.
1. Amilum
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan. Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4). Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang). Sebagian besar pati merupakan amilopektin.



Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)



Struktur amilopektin (bandingkan dengan amilosa)

2. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.


Struktur glikogen (bandingkan dengan amilum)

3. Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.

Struktur selulosa yang merupakan polimer dari glukosa (bandingkan dengan pati)

Karbohidrat-karbohidrat lain
Beberapa karbohidrat bergabung dengan komponen lain. Sebagai contoh adalah mukopolisakarida, suatu materi tipis, kental, menyerupai jelly dan melapisi sel.

Stuktur dari mukopolisakarida
Contoh yang lain adalah glikoprotein, suatu protein yang mengikat unit karbohidrat dengan ikatan kovalen. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.


Glikoprotein

Sunday, April 12, 2009

PENDAHULUAN
PENGERTIAN

Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim itu dinamakan lisozim. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Pada amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme atau partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis (berasal dari bahasa Yunani, phagein yang berarti “memakan” dan kytos yang berarti wadah. Wadah disini yang dimaksud adalah sel). Sebagian sel manusia juga melakukan fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh dengan merusak bakteri dan penyerang lainnya.
Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting dalam perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan hasil penghancuran digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Pada perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom mencerna jaringan diantara jari-jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang terpisah seperti yang kita punyai sekarang.
Berbagai kelainan turunan yang disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom (lysosomal storage disease) mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang ditimpa penyakit penyimpangan ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang secara normal ada dalam lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang mulai mengganggu fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak oleh akumulasi glikogenakibat ketiadaan enzil lisosomyang dibutuhkan untuk memecah polisakarida. Pada penyakit Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau inaktif, dan otak dirusak oleh akumulasi lipid dalam sel. Untunglah penyakit penyimpangan ini jarang ada pada populasi umum. Pada masa mendatang mungkin kita dapat mengobati penyakit penyimpangan ini dengan menyuntikkan enzim yang hilang bersama dengan molekul adaptor yang menargetkan enzim-enzim untuk penelanan oleh sel dan penggabungan dengan lisosom. Mungkin Anda yang menemukan caranya?!!!

PEMBAHASAN
Pembentukan lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Pada amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme atau partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis Sebagian sel manusia juga melakukan fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh dengan merusak bakteri dan penyerang lainnya.

Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting dalam perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan hasil penghancuran digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Pada perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom mencerna jaringan diantara jari-jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang terpisah seperti yang kita punyai sekarang.

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Pada tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
1. Komposisi
1. 1. Membran lisosom
Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membrane lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
1. 2. Enzim hidrolitik
Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami pemaketan di badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan menjadi lisosom. Untuk prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik, yaitu manosa 6-fosfat (M6P) yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N.
Seluruh glikoprotein yang ditransfer oleh retikulum endoplasma ke cis Golgi memiliki rantai oligosakarida terikat-N yang identik, dengan manosa di ujung terminalnya. Untuk membentuk manosa 6-fosfat, cis Golgi membutuhkan situs pengenalan, yang disebut signal patch, yang memiliki situs H3N+-MMSFVSLLLVGILFWATEAEQLTKCEVFQ-...-COO−
Pembentukan M6P ini memerlukan dua buah enzim, yaitu GlcNac fosfotransferase yang berfungsi untuk mengikat enzim hidrolitik secara spesifik dan menambah GlcNac-fosfat ke enzim. Kemudian terdapat enzim kedua yang memotong GlcNac sehingga membentuk M6P. Satu enzim hidrolitik mengandung banyak oligosakarida sehingga dapat mengandung banyak residu M6P. Setelah itu, dari cis Golgi, enzim hidrolitik ini akan ditransfer ke trans Golgi.
M6P yang terikat pada enzim hidrolitik akan berikatan pada reseptor protein M6P yang berada pada jaringan trans Golgi. Reseptor ini terikat pada membran dan berguna untuk pemaketan enzim hidrolitik dengan memasukkan enzim tersebut ke vesikel clathrin coats, dan nantinya vesikel tersebut dikirim ke endosom lanjut. Pemaketan ini terjadi pada pH 6,5-6,7, dan dikeluarkan pada pH 6.
Pada endosom, enzim hidrolitik akan terlepas dari reseptor M6P karena adanya penurunan pH (menjadi 5). Setelah terlepas, reseptor M6P akan dibawa oleh vesikel transpor dari endosom kembali ke membran trans Golgi untuk digunakan kembali. Transpor, baik menuju endosom atau kebalikannya, membutuhkan peptida penanda (signal peptide) yang terdapat pada ekor sitoplasmik dari reseptor M6P. Namun demikian, tidak semua molekul dengan M6P dikirim ke lisosom; ada yang 'lolos' dari pengepakan dan ditransfer ke luar sel. Reseptor M6P juga terdapat di membran plasma, yang berguna untuk menangkap enzim hidrolitik yang lolos tersebut dan membawanya kembali ke endosom.
2. Fungsi
2. 1. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
2. 2. Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
2. 3. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

FUNGSI HETEROFAGI

Pada penemuannya E. Metchnikoff pada tahun 1893,ia menyatakan bahwa bagian dalam dari vakuola makanan pada invertebrate dan organisme uniseluler adalah bersifat asam, karena adanya perubahan kertas lakmus dari biru menjadi merah dan mengandung enzim digesti.Konsep modern dari heterophage , makromolekul atau agregat memasuki sel secara endostosis yang dimediasi oleh reseptor seperti pada penyerapan LDD (lipoprotein low density) oleh fibroblast. Secara alternatif, ini merupakan pagositik, seperti yang terjadi pada macrophage yang dicerna dalam sel.Kejadian fusi secara esensial menjadikan vakuola dan lisosom seterusnya dan organel yang dihasilkan disebut lisosom sekunder. Hydrolisan dari makromolekul yang ada didalam vakuola sekarang berlangsung dan hasil dari hidrolisa akan dilepaskan kedalam sitoplasma untuk digunakan kembali dalam biosintesisi ayau metabolisme energi. Material yang tidak dapat dicerna dan residual body akan dikeluarkan melalui exocytasis. Heterofagi terbalik juga terjadi melalui pelepasan hidrolase lisosom ke ekstrasel.

Lisosom
• Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus.
• Nama lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan.
• Lisosom terdiri atas enzim-enzim pencernaan (hidrolitik) yang dikemas dalam suatu kantung bermembran.
• Lisosom menggambarkan tema pokok struktur sel eukariotik, yaitu kompertamenalisasi atau perkamaran.
• Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim pencernaan disimpan dan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain.
• Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom dan digunakan lagi oleh sel.
• Lisosom juga menghancurkan bakteri yang membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk mencernakan dinding sel bakteri.
• Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian.
Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
Lisosom juga Merupakan organel vesikuler yang dibentuk pada Apparatus golgi yang akan disebarkan ke seluruh sitoplasma. Lisosom berfungsi sebagai sistim pencernaan intrasel yang akan mencerna dan membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing seperti bagian sel yang mati, atau bakteri. Lisosom mempunyai pH yang lebih rendah dari sitoplasma . Fungsi pencernaan dari lisosom dilakukan melalui enzim acid hydrolase, yang dapat mencerna berbagai bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana seperti protein menjadi asam amino atau glikogen menjadi glukosa.


b. Lisosom : Butir-butir berbentuk lonjong dalam sitoplasma sel hewan,banyak mengandung enzim penghidrolisis, berfungsi ntuk menguraikan polisakarida, lemak, protein dan asam nukleat, juga berperan dalam menghancurkan sel-sel mati dari jaringan yang rusak dan digantikan dengan sel-sel baru.Lisosom terdapat pada hampir semua sel, terutama pada sel-sel yang terlibat dalam kegiatan fagositik, misalnya sel darah putih dan makrofag. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasitoplasmik; menguraikan berbagai substansi di dalam sel, termasuk benda asing yang membahayakan sel.Enzim lisosom disintesis dalam reticulum endoplasma kasar kemudian dipindahkan ke badan golgi.Lisosom sangat penting bagi kesehatan sel karena membantu fungsi sel dengan peremajaan sel dan mencerna sel-sel tua. Selain itu, lisosom juga mampu mencerna substansi dari luar sel yang masuk ke dalam sel. Sel merupakan satuan dasar kehidupan, di mana tidak ada satuan yang lebih kecil daripada sel (Salisbury dan Ross, 1995).Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golongan yaitu prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik, senyawa genetik terdapat dalam satu badan inti atau badan sebelum inti yang tidak dikelilingi membran. Sedangkan pada sel eukariotik yang terdapat dalam semua sel hewan dan tumbuhan, inti sel yang amat kompleks dan telah jauh berkembang, dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang berdekatan. Kedua membrane menyatu di sekitar pori-pori inti yang berdiameter kira-kira 90 nm sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat pada berbagai organel antara lain Retikulum Endoplasma (RE), Mitokondria, Lisosom, Ribosom dan Diktikosom (Badan Golgi). Masing-masing organel ini dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang khas dalam jumlah yang bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam Sitoplasma (Lehninger, 1993).
Lisosom berasal dari kata Lyso=pencernaan dan Soma=tubuh. Lisosom merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang berisi lisozim. Enzim ini yang berperan dalam pencernaan intra sel yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.Pada bab-bab berikut akan dibahas lebih lanjut tentang struktur, fungsi dan peranan Lisosom dalam metabolisme sel. Bentuk sel eukariotik yang mempunyai struktur internal yang amat rumit
Secara mikroskopis, lisosom dapat ditentukan oleh adanya asam phosphatase. Meskipun enzim ini terdapat diseluruh bagian sel, konsentrasi terbesar berada pada lisosom. Lisosom berbentuk agak bulat dan pada umumnya berdiameter kurang lebih 1,5 mikrometer.
Enzim lisosom merupakan suatu protein yang diproduksi oleh ribosom yang kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran, kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi, enzim ini dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua macam : pertama dibentuk secara langsung oleh RE dan kedua oleh Golgi.
Material dalam lisosom agak heterogenus, berkisar dari matriks padat sampai granular sampai flaky, dan adanya variasi dalam struktur ini berkaitan dengan fungsi organel, lisosom primer homogen dan padat, sementara lisosom sekunder dan residual body lebih heterogen.Hampir sebagian besar hewan multiseluler mempunyai lisosom. Lisosom terdapat dalam jumlah yang banyak pada sel yang berfungsi untuk menyerap makromolekul atau substansi yang lebih besar dari lingkungannya.Fungsi lisosom adalah menghasilkan enzim hidrolitik yaitu enzim yang mencernakan polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein.
Peranan lain dari lisosom antara lain :

Pada proses fertilisasi pada mamalia adanya enzim hidrolisa pada akrosom memudahkan spermamenembus dinding sel telur (zona pellusida)
Pada peristiwa metamorfosis proses metamorfosis pada katak merupakan salah satu contoh autophag. Perubahan dari kecebong yang mempunyai ekor akan berubah menjadi hewan dewasa tanpa ekor.Pada proses ini lisosom akan mencerna ekor dari kecebong sehingga lenyap.Pada sel darah putih sebagai pertahanan tubuh.Enzim hidrolitik (lisozim) tersebut digunakan untuk:
(a) Menghancurkan molekul yang diambil secara endositosis.
(b) Autofagi yaitu menghancurkan bagian-bagian sel yang sudah tidak berfungsi untuk kemudian dibuang (eksositosin), dan
(c) Autolisis yaitu memecah selnya sendiri bila sel tersebut mengalami kelainan sehingga dianggap sebagai protein asing.

Komposisi Kimia

Kehadiran enzim hidrolase didalam lisosom memberikan 2 masalah bagi organel, yaitu :
Sebagian besar enzim lisosom mempunyai pH optimum pada kondisi asam, akan tetapi disekeliling sitoplasma mempunyai pH antara 6,5 – 7,5. ini berarti harus ada mekanisme untuk menurunkan pH intralisosom.Hidrolisis didalam lisosom mengakibatkan perubahan osmotik. Jika protein mengandung 100 asam amino dihidrolisa didalam organel, konsentrasi osmotik dari organel akan meningkat. Dalam teori, lisosom akan mengembang akibat tekanan osmotik dari air. Untuk itu harus ada mekanisme untuk menurunkan berat molekul yang merupakan hasil hidrolisa dan dikeluarkan kedalam sitoplasma.Pengaturan terhadap perbedaan pH antara sitoplasma dan lisosom merupakan sifat membran lisosom. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi perbedaan ini melalui ikatan membran, ATP-ase yang berasal dari pompa proton. Pompa ini harus mempunyai muatan listrik yang netral, dmana muatan positif dilepaskan (atau adanya satu pompa negatif) untuk masing-masing proton yang memasuki organel. Pompa proton lisosom tersebar luas didalam sel,terdapat juga pada organel lain yang menjadi asam, vesikel clathrincoated, endosom, dan granula chromatin.
Pengujian terhadap 1000 molekul telah menunjukkan bahwa molekul-molekul kecil (BM < 200) melewati membran lebih cepat dibanding molekul besar. Hal ini berarti produk-produk dari hydrolysis lisosom dapat berdifusi keluar organel, dan digunakan oleh sel untuk sintesisi dan katabolisme.Komposisi membran lisosom hampir sama dengan membran plasma, khususnya dalam rasio protein lipid dan kandungan kolesterol.
FUNGSI AUTOFAGI

Autofagi berasal dari bahasa Yunani; auto, self, dan phagy, eating. Dalam biologi sel, autofagi atau autophagocytosis, merupakan proses katabolis menyangkut penurunan komponen sel itu sendiri melalui mesin lysosomal. Proses tersebut memiliki aturan yang ketat yang memainkan peran normal dalam pertumbuhan sel, perkembangan, dan homeostasis, yang membantu menjaga keseimbangan antara sintesis, penurunan dan pendaurulangan berikutnya pada produk sel. Proses tersebut merupakan mekanisme utama dimana sel yang menderita realokasi nutrient dari proses yang tidak penting menuju proses yang lebih penting.Autofagi merupakan aktivitas seluler yang kontinyu, dimana protein dan organel secara tetap didegradasi dan diresistensis (turned over). Struktur yang terbentuk nampaknya mempunyai waktu paruh yang tertentu. Sebagai contoh, asam amino mulai merubah strukturnya (racemize) tidak ada pilihan bagi struktur yang telah atau rusak, dengan vakuola autophagik, melingkupi sintesisi yang terakhir, tampak organel atau makromolekul yang normal seperti komponen yang tua. Hal ini menunjukkan bahwa molekul akan diresikling sebelum menjadi tidak berfungsi.Varietas pada keberadaan proses autophagic, semua mengalami penurunan komponen intrasel yang sama melalui lisosom. Mekanisme yang paling dikenal pada autofagi menyangkut pembentukan membran di sekitar daerah yang dituju oleh sel, memisahkan kandungan dari sisa sitoplasma. Gelembung yang dihasilkan kemudian mengalami fusi dengan lisosom dan kemudian menurunkan kandungannya.Hal tersebut pertama kali dipaparkan pada tahun 1960, namun banyak pertanyaan mengenai proses dan mekanisme aktual yang terlibat masih tetap diuraikan. Peranannya dalam penyakit tidak benar-benar dikategorisasikan; hal itu dapat membantu untuk menghentikan perkembangan beberapa penyakit dan memainkan peran protektif terhadap infeksi oleh pathogen intrasel; namun, pada beberapa situasi, hal itu sebenarnya berperan untuk perkembangan penyakit.Autofagi dapat dipisah secara luas menjadi tiga jenis: macroautofagi, microautofagi dan chaperone-mediated autofagi. Macroautofagi menyangkut pembentukan membran berbentuk de-novo yang mengikat dirinya sendiri untuk menelan komponen sitosolik (protein dan atau seluruh organel), yang menurun setelah terjadinya fusi tersebut dengan lisosom, sedangkan microautofagi merupakan invaginasi langsung pada bahan ke dalam lisosom.

Perbandingan macroautofagi dan microautofagi

Jenis spesifik autofagi termasuk:
Chaperone-mediated autofagi, kondisi yang digunakan untuk menggambarkan penurunan protein sitosolik tertentu yang ditandai dengan rangkaian peptide spesifik. Molekul Chaperone mengikat dan mengangkut protein menuju lisosom melalui kompleks reseptor.Pexophagy, pemilihan autofagi untuk penurunan peroksisom, yang dapat dipisahkan menjadi macropexophagy dan micropexophagy.Mitophagy, pemilihan autofagi untuk penurunan mitokondria, yang dapat dipisahkan pada macromitophagy dan micromitophagy.Xenophagy, pemilihan autofagi untuk penurunan bakteri dan virus intrasel.
Kekurangan nutrien
Dalam kondisi kekurangan nutrien, meningkatnya level autofagi mengarah pada menurunnya komponen non-vital dan melepaskan nutrien, memastikan bahwa proses vital dapat berlanjut. Sel ragi bermutasi yang memiliki kapabilitas autophagic yang berkurang secara cepat mematikan dalam kondisi kekurangan nutrien. Gen yang dikenal sebagai Atg7 telah dimasukkan pada nutrien yang mengalami autofagi, saat tikus percobaan menunjukkan bahwa autofagi menginduksi kekurangan tersebut merusak pada tikus yang kekurangan Atg7.
Infeksi
Autofagi memainkan peran dalam merusak beberapa bakteri termasuk sel. Patogen intrasel seperti Mycobacterium tuberculosis tahan di dalam sel dan menahan aksi normal yang dilakukan oleh sel untuk mengeluarkan dirinya sendiri dari sel. Rangsangan autofagi dalam sel yang terinfeksi mengatasi hambatan dan membantu untuk mengeluarkan sel patogen.
Kematian sel yang terprogram
Hal tersebut telah diajukan bahwa autofagi menimbulkan kerusakan menyeluruh pada sel yang merupakan salah satu dari beberapa jenis kematian sel yang terprogram; namun, tidak ada kesimpulan yang membuktikan keberadaan proses tersebut. Meskipun demikian, observasi tentang sel yang memiliki gambaran autophagic pada bagian yang mengalami kematian sel yang terprogram mengarah pada timbulnya tahap kematian sel autophagic (yang juga dikenal sebagai kematian sel sitoplasma atau kematian sel tipe II). Penelitian tentang metamorfosis serangga telah menunjukkan sel yang mengalami bentuk kematian sel yang terprogram yang muncul secara nyata dari bentuk lain, hal ini telah diajukan sebagai contoh kematian sel autophagic.
Hal tersebut tidak diketahui apakah aktivitas autophagic pada sel mati sebenarnya menyebabkan kematian atau apakah hal tersebut hanya terjadi sebagai proses yang mengiringinya. Pada banyak penyakit neurologis, dalam jalur kematian sel neuronal tertentu dan setelah cedera neuronal, terdapat peningkatan jumlah autophagosome. Hubungan kausatif antara autofagi dan kematian sel tidak ditampilkan. Hal tersebut tidak jelas apakah peningkatan dalam autophagosome menunjukkan peningkatan pada aktivitas autophagic atau penurunan fusi autophagosome-lisosom. Baru-baru ini, hal tersebut telah diperdebatkan tentang autofagi yang mungkin sebenarnya menjadi mekanisme ketahanan sel.
FUNGSI HETEROFAGI

Pada penemuannya E. Metchnikoff pada tahun 1893,ia menyatakan bahwa bagian dalam dari vakuola makanan pada invertebrate dan organisme uniseluler adalah bersifat asam, karena adanya perubahan kertas lakmus dari biru menjadi merah dan mengandung enzim digesti.Konsep modern dari heterophage , makromolekul atau agregat memasuki sel secara endostosis yang dimediasi oleh reseptor seperti pada penyerapan LDD (lipoprotein low density) oleh fibroblast. Secara alternatif, ini merupakan pagositik, seperti yang terjadi pada macrophage yang dicerna dalam sel.
Kejadian fusi secara esensial menjadikan vakuola dan lisosom seterusnya dan organel yang dihasilkan disebut lisosom sekunder. Hydrolisan dari makromolekul yang ada didalam vakuola sekarang berlangsung dan hasil dari hidrolisa akan dilepaskan kedalam sitoplasma untuk digunakan kembali dalam biosintesisi ayau metabolisme energi. Material yang tidak dapat dicerna dan residual body akan dikeluarkan melalui exocytasis. Heterofagi terbalik juga terjadi melalui pelepasan hidrolase lisosom ke ekstrasel.


LISOSOM DAN PENYAKIT

Pentingnya aksi litik dari lisosom ditunjukkan pada sejumlah kasus penyakit bawaan manusia dimana aktivitas dari satu atau lebih hydrolase tidak ada atau sangat sedikit. Dalam semua kasus pada substrat dimana enzimnya tidak ada terakumulasi didalam sel dan secara mikroskopis dapat dideteksi melalui mikroskop.Kasus yang ekstrim dari penyakit lisosom adalah penyakit I-sel (inclusion cell), dimana beberapa hydrolase mempunyai target utama pada lisosom-lisosom dari jaringan konektif maupun jaringan saraf. Pada penderita ini lisosom sekunder yang memecah produk jarang terbentuk sehingga vakuola terisi dengan material yang tidak dicerna dan memenuhi sel. Hal ini diduga vakuola yang terbentuk berasal dari fusi endosom dengan benda-benda asing dari lisosom primer Beberapa parasit intraseluler mendapat keuntungan dari jalur autophage ini, organisme tersebut memasuki sel eukariotik melalui endisitisis, akan tetapi akan dihidrolisa dalam lisosom sekunder, mereka bertahan disana dan berkembang biak, selanjutnya akan memakan sel induk.Contoh dari fenomena tersebut adalah parasit penyebab ricketsia (Coxiella burnetti) yang menyebabkan terjadinya demam Q, penyakit ini merupakan penyakit infeksi pernafasan seperti influenza yang menyerang ternak: domba dan kambing.Membran lisosom melindungi sel dari kerusakan hidrolitik yang disebabkan oleh hidrolase yang ada dalam organel. Jelasnya, gangguan pada membran sel mengakibatkan terjadinya autophag umum dan kematian.Mal fungsi dan pengaruh lingkungan dari lisosom Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis dan reumatik.
Silikosis
Pada orang yang bekerja di daerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke dalam paru-paru. Di dalam sel alveoli paru-paru, debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom. Namun bila debu mengandung silikon yang keras, debu tidak tercerna dan sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya enzim lisozim keluarmencerna sel paru-paru. Orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silicosis
Reumatik.
Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), belinjo,da rebung, darahnya banyak mengandungasam urat (berupa kristal). Asam urat itu masuk ke dalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian, enzim lisosom keluar, mencerna sel-sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut menderita reumatik. Penderita reumatik mengalami bengkak dan radang di persendian yang menyebabkan rasa sakit luar biasa.Selain penyakit diatas masih terdapat beberapa penyakit lain akibat kegagalan fungsi lisosom,:
Asbetosis menghirupserabutasbes)
Blacklung(menghirupdebubatubara)
Inclutioncell(I-cell)disease
Arthritis
Ricketsia

Lysosomal storage diseases
Lysosomal storage diseases adalah penyakit keturunan yang mempengaruhi metabolisme lisosom, terjadi karena mutasi di gen struktural sehingga kekurangan salah satu enzim hidrolitik aktif yang secara normal ada dalam lisosom. Substrat yang tidak tercerna akan menumpuk dan mengganggu fungsi seluler lainnya. Penyakit ini sangat jarang ditemukan, yaitu sekitar 1 dari 7700 kelahiran manusia. Salah satu contohnya adalah penyakit Pompe.
Penyakit Pompe adalah penyakit genetik neuromuskular yang dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan manusia dewasa, yang membawa gen cacat dari orang tuanya. Gejala penyakit ini adalah perkembangan otot lemah, terutama pada otot untuk bernafas dan bergerak. Pada bayi, penyakit ini juga menyerang otot jantung. Penyebabnya adalah cacat pada gen yang bertanggung jawab untuk membuat enzim acid alpha-glucosidase (GAA) yang terletak pada kromosom 17. Enzim GAA ini hilang atau diproduksi dalam jumlah sedikit. Fungsi enzim ini untuk memecah glikogen, bentuk gula yang disimpan pada otot, sehingga terjadi penumpukan glikogen pada lisosom

Jaringan sumber lisosom

No Nama
1 Otak dan jaringan saraf
2 Tulang sejati
3 Tulang rawan
4 Sel - sel paru - paru
5 Usus
6 Leuklosit
7 Hati
8 Sel fagositosis pada sum-sum merah
9 prostat
10 Saluran alat kelamin
11 spermatozoa
12 limpa
13 thyroid


Enzim – enzim pada lisosom

No Nama enzim
Oksidoreduktasa bekerja pada H2O2 sebqagi akseptor pereduksidasa hidrolasa bekerja pada ikatan ester
1 Arilesterasa
2 Triasillgliserol lipasa
3 Fosfolifasa A2
4 Kolesterol asterasa
5 Fospolifasa A1
6 Acid phosphatasa
7 Fosfoproteinfosfatasa
8 Fosfosdiesterasa
9 Sfingomienin fosfodiesterasa
10 Ribonukleasa
11 Aril sulfatasa
12 Kondroitin sulfatasa
















KESIMPULAN

Lisosom merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang berisi lisozim. Enzim ini yang berperan dalam pencernaan intra sel yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.Secara mikroskopis, lisosom dapat ditentukan oleh adanya asam phosphatase. Meskipun enzim ini terdapat diseluruh bagian sel, konsentrasi terbesar berada pada lisosom.Lisosom terdapat dalam jumlah yang banyak pada sel yang berfungsi untuk menyerap makromolekul atau substansi yang lebih besar dari lingkungannya.Enzim lisosom mempunyai pH optimum pada kondisi asam, akan tetapi disekeliling sitoplasma mempunyai pH antara 6,5 – 7,5.
Lisosom mempunyai fungsi autofagi dan heterofagi.Autofagi adalah proses katabolis menyangkut penurunan komponen sel itu sendiri melalui mesin lysosomal.
Heterofagi adalah proses dimana makromolekul atau agregat memasuki sel secara endostosis yang dimediasi oleh reseptor seperti pada penyerapan LDD (lipoprotein low density) oleh fibroblast.Membran lisosom melindungi sel dari kerusakan hidrolitik yang disebabkan oleh hidrolase yang ada dalam organel.
Beberapa penyakit lain akibat kegagalan fungsi lisosom, antara lain : Silikosis, asbetosis (menghirup serabut asbes), black lung (menghirup debu batu bara), inclution cell (I-cell) disease, arthritis, ricketsia, dan reumatik.

Tuesday, March 24, 2009

my live my undercover

masalah........
bila tidak ada masalah bukan hidup namanya,setiap detik,menit.........kita harus siap menjalani ujian hidup yang disiapkan tuhan untuk kita di mana semua itu selalu mengandung arti yang begitu dalam,terkadang selalu berfikir untuk tidak mengindahkan sebuah ujian.namun sesungguhnya itu begitu luar biasa,dari situlah kita bisa mengenal diri kita.bagaimana cara kita menghadapi suatu masalah.kita terus belajar,belajar,dan belajar dari pengalaman hidup yang mungkin pahit,dengan harapan akan berbuah manis.
MENUNGGU..........kata ini terdengar begitu menyebalkan tapi,baru saat ini saya mulai menyadari menunggu memiliki sisi yang tak terduga oleh orang lain,kenapa?????????
karena untuk saya "menunggu membawa kita pada tingkat kedewasaan yang sesungguhnya"
tentunya dengan mengawali semuanya,dengan sesuatu yang positif........
apa y..........sebagai contohnya diawali dengan "berfikir yang baik,berkata yang baik,dan selanjutnya berbuat yang baik tentunya".percaya pada diri sendiri,mempelajari semua masalah dengan apa yang ada pada diri kita,kemudian membuat koneksi yang real terhadap semua yang ada disekitar kita pada saat itu.korelasi-korelasi yang ada di sekitar kita dapat menjadi studi yang membandingkan semua yang kita lakukan dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.dan menarik kesimpulan yang mungkin saja baik untuk kita,SO...........Jangan ragu untuk mencoba hal yang menurutmu tidak mungkin,bisa saja terjadi tanpa kamu sadari....